fbpx

ALBUM REVIEW: EXHUMATION – MASTER’S PERSONAE

EXHUMATION ‘Master’s Personae’ ALBUM REVIEW

Pulverised Records. April 26th, 2024

Death metal

Empat tahun setelah ‘Eleventh Formulae’, EXHUMATION, akhirnya telah menyemburkan racun teranyar mereka, ‘Master’s Personae’, yang baru-baru ini kembali meluluhlantakkan jagat death metal tanah air lewat delapan serangan membabi buta. Kemunculan album penuh keempat EXHUMATION, memang sudah ditunggu-tunggu para pencinta musik ekstrim di semua penjuru mata angin, mengingat dua album sebelumnya dari duo Ghoul and Bones ini, yaitu ‘Eleventh Formulae’ (2020) dan ‘Opus Death’ (2014), punya andil besar mengubah lansekap scene metal kematian Indonesia, karena sekarang band-band death metal yang bermunculan sudah gak melulu berjibaku dalam ranah brutal death, technical death, atau deathgrind saja kayak zaman pra-‘Opus Death’ dulu, makin kesini semakin banyak berkeliaran generasi baru, namun dengan sensibilitas sekolah lama, seperti layaknya HAUL, KASPYX, SIGILS OF RUIN, DEATHRONED, NOKTURNAL, INCINERATED, hingga mahluk tahayul bernama UNSEEN, yang sampai saat ini masih menjadi misteri keberadaanya.

Bagi mereka yang udah mantengin EXHUMATION dari awal pasti sudah gak bakalan kaget lagi perihal evolusi sound mereka dari album ke album, yang dimulai via ‘Hymn To Your God’, yang penuh cita rasa MORBID ANGEL hingga death metal Polandia macam VADER, dan dalam album terbaru mereka, EXUMATION kembali mempertontonkan keberanian mereka untuk ekspolrasi diluar zona nyaman, padahal sebenarnya para pendengar pun saya rasa gak bakalan komplen seandainya disodorkan dengan  ‘Eleventh Formulae’ Part II misalnya.’Master’s Personae’ dibuka dengan “In Death Vortex”, yang jadi benang merah penghubung dari LP kemarin, lengkap dengan tingkat agresi dan intensitas tiada tara, yang memang menjadi kekuatan utama rilisan tersebut, baru lah di nomor kedua “Pierce The Abyssheart”, EXHUMATION mulai membelokan trayek sedikit ke kiri, lebih tepatnya ke lajur death metal Skandinavia era akhir 2000’an/awal 2010’an, dimana grup-grup macam OBLITERATION, MORBUS CHRON, TRIBULATION, dan EXECRATION emang lagi di tingkat paling kurang waras, bahkan mereka turut memasukan unsur traditional heavy metal pula hingga pada bagian ketukan drum rada punk-ish di area pertengahan lagu.

Berikutnya “Funereal Dreams” kembali lagi disusupi heavy metal dan crust punk/d-beat, yang jadi mengingatkan saya pada late era DARKTHRONE, namun dengan vokal lebih angker dan aransemen yang penuh aura mencekam, lalu sebagai penutup side pertama “Chaos Feasting”, menjadi bukti pembauran nyaris flawless antara death metal, black metal akhir 80’an, thrash, dan heavy/speed metal, ditambah lagi lagu tersebut dilengkapi chorus battle cry yang mampu membakar setiap stage yang EXHUMATION bakal satroni nantinya. Meskipun hanya berdurasi kurang dari 39 menit, band ini tetap menyediakan sebuah intermission strategis, “The Martyr’s Lament”, demi memberikan momen-momen sunyi bagi para pendengar sebelum dihantam lagi secara total di Side B, karena sebagai sayatan pertama di babak kedua, “Thine Inmost Curse” memang brutal gak ketulungan sih rackian death/black kesetanan-nya, yang menjadi layaknya sebuah simfoni neo-klasikal pemanggil para penunggang kuda akhir zaman, ough!.

Track selanjutnya, “Perilous Tongue”, juga gak kalah sedeng dari segi komposisi, belum lagi tiba-tiba nongol twist bernuansa occult rock ala THE DEVIL’S BLOOD dkk, yang benar-benar di luar prediksi, sayangnya setelah enam serangan bertubi-tubi yang semuanya merasuk sampe di ubun-ubun, lagu kedelapan, “Thy Mighty Locution”, entah kenapa sedikit forgettable, kurang punya “oomph factor” dari lagu-lagu sebelumnya, tapi masih jauh banget dari kata filler. “Mahapralaya” sebagai sebuah penutup  menurut saya cukup impresif, dan mampu menjelma jadi fan favorite di setlist EXHUMATION di kemudian hari. Dari segi produksi ‘Master’s Personae’ terdengar lebih “nekro” dari sebelumnya, yang awalnya agak membuat ogut sedikit kesulitan transisi dengerin dari ‘Eleventh Formulae’ kealbum baru, namun setelah menjalani momen penyesuaian, ‘Master’s Personae’ justru jadi lebih nyaman dikuping, dan sudah dipastikan baik sound bass drum atau snare-nya bakal di stempel approve sama pak Fenriz. Selain itu album ini turut melibatkan berbagai musisi tamu yang gak sembarang, menghadirkan guest dari S. Iblis (POSSESSION), Shyaithan (IMPIETY), hingga Sindre Solem (OBLITERATION/NEKROMANTHEON). Overall ‘Master’s Personae’ merupakan sebuah album wajib bin kudu bagi kalian para connoisseur musik death metal, dan album ini juga menjadi bukti bahwa dikotomi antara musik lokal dan musik luar itu emang udah using, karena ‘Master’s Personae’ udah mampu sejajar secara kualitas musik dan produksi dengan band-band extreme metal di luaran sana. (Peanhead)

9.5 out of 10