ALBUM REVIEW: CULT OF LUNA – A DAWN TO FEAR

CULT OF LUNA ‘A Dawn to Fear’

Metal Blade Records, September 20th, 2019

Post-metal

Meskipun tidak pernah berhenti melepaskan album baru semenjak formasinya di tahun 1998, CULT OF LUNA di dalam scene post-metal sempat susah keluar dari bayang-bayangi raksasa sekaligus pionir atmospheric sludge NEUROSIS dan grup asuhan Aaron Turner, Jeff Caxide, Aaron Harris dkk. ‘Somewhere Along the Highway’ yang di rilis di tahun 2006 via Earache Records, adalah titik balik CULT OF LUNA dari band pengekor senior mereka, jadi band yang mampu berdiri sendiri dengan ciri khas-nya tersendiri, alhasil album tersebut banyak dianggap sebagai salah satu rilisan post-metal terbaik sampai saat ini, grup yang lahir dari scene Hardcore punk Umeå, Sweden ini juga dikenal dengan konsep dan temanya yang cukup komperhensif  mulai kritik terhadap government surveillance/orwellian society di materi awal, male loneliness terinspirasi buku karya J. M. Coetzee berjudul ‘Life & Times of Michael K ‘ dalam ‘Somewhere Along The Highway’ dan konsep paling ambisus mereka dalam ‘Eternal Kingdom’ yang kemudian di rilis sebagai audiobook berjudul ‘Eviga Riket’, Sebuah kisah fiksi tragis yang yang digabungkan dengan fakta historis, menceritakan seorang pasien institusi mental bernama Holger Nilsson yang dituduh membunuh istrinya.

‘A Dawn to Fear’ yang menjadi tajuk album kedelapan CULT OF LUNA mencoba konsep baru dan berbeda dari sebelumnya, meninggalkan tema tertentu yang menyatukan lagu-lagu dalam satu album, kali ini mereka lebih mencoba menulis materi yang singular, alih-alih meracik concept album seperti biasa, ‘A Dawn to Fear’ lebih terasa seperti koleksi lagu individual bahkan dalam press release sang vokalis sekaligus gitaris Johannes Persson menyatakan ‘A Dawn To Fear’ merupakan album yang paling spontan untuk mereka. Dengan durasi yang gak main-main sekitar delapan puluh menit, CULT OF LUNA telah mampu menghasilkan komposisi materi yang sama sekali tidak bikin ngantuk dan monoton, walaupun tidak se-dinamis dan fluid ‘Mariner’ yang di bantu oleh Julie Christmas (BATTLE OF MICE, MADE OUT OF BABIES), delapan lagu yang ada dalam ‘A Dawn to Fear’ masing-masing punya karakter-nya sendiri meski mayoritas masih dalam ruang lingkup cetakan biru crescendo ala post-rock sama yang kadang bagi orang awam memang cenderung repetitif, untung nya CULT OF LUNA telah belajar banyak setelah mengantongi album yang tidak sedikit, pengaturan tracklist album ini bisa dibilang sempurna malah bisa dibilang agak cinematic tanpa terkekang satu sama lain, jadi kalau di dengar secara satuan pun tak ada masalah.

Album ini selain berisikan beberapa materi paling heavy dari CULT OF LUNA seperti ‘The Silent Man’ dengan riffing ganjil sludgy-nya dan ‘Nightwalkers’ dengan tone gitar seberat beton, mereka juga menyiapkan beberapa lagu yang lebih melankolis seperti title track yang punya permainan slide menyentuh qalbu, saudara kembar ‘And with Her Came the Birds’ dari album ‘Somewhere….’ yaitu ‘We Feel The End’, dan ‘Light on The Hill’ yang malah terdengar seperti hasil karya dari grup melodic death/doom SWALLOW THE SUN. Keyboardist Kristian Karlsson yang baru masuk di saat penggarapan ‘Mariner’ juga makin krusial peranya dalam ‘A Dawn to Fear’ kalau dalam album kolaborasi dengan Julie Christmas tersebut, permainanya mampu menghadirkan nuansa mengawang-ngawang sesuai tema luar angkasa album tersebut, disini kehadiran-nya sangat penting dalam menciptakan atmosfir dan nuansa kelam dengan permainan organ-nya. Salah satu faktor penting yang membuat 80-menit terasa nyaman didengarkan adalah hasil produksinya yang di handle langsung empu nya band Magnus Lindberg terdengar sangat organik membuat telinga tidak cepat lelah dihantam riff-riff berat, semua instrumen terdengar jelas, jernih dan terasa megah apalagi ketika lagu terakhir ‘The Fall’ mencapai klimaks. ‘A Dawn to Fear’ saya rasa telah menjadi suksesor pantas ‘Somewhere Along The Highway’ sebagai album terbaik CULT OF LUNA sejauh ini. (Peanhead)

 9.8 out of 10