fbpx

ALBUM REVIEW: BOLT THROWER – THOSE ONCE LOYAL

BOLT THROWER ‘Those Once Loyal’ ALBUM REVIEW

Metal Blade Records. November 14th, 2005

Death metal

Sudah sekiaranya satu dekade terakhir, BOLT THROWER menjadi salah satu band lawas yang paling ditiru sound-nya oleh para generasi baru pengusung metal kematian, meskipun belum sebanyak ENTOMBED, INCANTATION, atau MORBID ANGEL jumlah kloningan nya. Dari yang terpengaruh namun dikembangkan lebih luas lagi, hingga yang imitator full udah terima jadi doang, metalhead tinggal pilih mau yang KW Super Premium atau yang KW lainya. Tidak seperti INCANTATION yang masih sangat aktif, atau MORBID ANGEL dan ENTOMBED yang pecah kongsi, BOLT THROWER telah undur diri dari atas panggung sejak akhir 2016, tepat satu tahun semenjak berpulangnya sang drummer Martin Kearns (R.I.P 1977 – 2015), dan sampai saat ini sesuai statement mereka, BOLT THROWER tetap tanpa kompromi tak ada rencana bangkit lagi dari kubur, karena posisi Martin Kearns memang tidak tergantikan, vokalis Karl Willetts kini meneruskan perjuangan BOLT THROWER bersama grup baru MEMORIAM, bareng Andrew Whale dan dua mantan member BENEDICTION.

Meskipun bubar pada tahun 2016, BOLT THROWER terakhir kali melepaskan album pada tahun 2005, konon sebenernya unit death metal kawakan asal UK ini sudah tinggak rekaman saja kelar menyelsaikan proses penulisan album kesembilan mereka, namun karena ‘Those Once Loyal’ sudah dirasa sebagai karya BOLT THROWER paling sempurna oleh para personil, materi yang di take saja tersebut akhirnya dibuang, karena toh nantinya album baru gak bakalan bisa melampaui mahakarya tersebut, Karl Willetts, Gavin Ward, Barry “Baz” Thomson, Jo Bench, dan Martin Kearns  pun memutuskan untuk tidak akan merilis album lagi walaupun masih tetap manggung dan tur. ‘Those Once Loyal’ sendiri memang sangat berhasil mengenkapsulasi sound yang telah menjadi trademark BOLT THROWER sejak tahun 90’an, namun dengan sedikit sentuhan produksi modern. Dibuka dengan track ikonik “At First Light” yang menampilkan sisi melodic band ini tanpa harus kehilangan kegarangan mereka, kemudian dilanjutkan “Entrenched” yang bikin terasa seperti lagi terjebak ditengah gempuran artileri di parit-parit front barat WW1, setelah dibombardir dua nomor tersebut, dua trek berikutnya “The Killchain” dan “Granite Wall” punya nuansa yang sangat berbeda karena groovy as fukk, tanpa harus jadi kek slamming/deathcore atau DECAPITATED era sekarang.

Kelar bikin kepala headbang sampe pegel, agresi militer dilanjutkan dengan title track epik yang sedikit mengingatkan pada atmosfir suram ‘The IVth Crusade’. Empat lagu lainya masih menggunakan formulasi yang sama, namun “Anti Tank (Dead Armor)”, “Salvo”, dan “When Cannons Fade” meskipun masih berkutat pada formula komposisi mirip-mirip, lumayan memorable jadi tak hanya masuk kuping kiri keluar kuping kanan saja, kayak kebanyak album death metal lain pas udah masuk pertengahan runtime, dan jangan lupa masih ada bonus track versi digipak “A Symbol Of Eight” yang gak kalah ngeri, malah menjadi salah satu lagu favorit saya dari album ‘Those Once Loyal’. Karena sasaranya jelas emang udah beda, sebagus-bagusnya ‘Those Once Loyal’ gak mungkin lah dibandingkan dengan album klasik bin angker kayak ‘Realm of Chaos’, ‘War Master’, dan ‘The IVth Crusade’, tetapi dibandingkan tiga album era terombang-ambing terkena badai macam  ‘…For Victory’, ‘Mercenary’, dan ‘Honur – Valour – Pride’, album ini terdengar lebih kohesif, songwriting-nya juga lebih kuat, dan yang paling penting didukung produksi mumpuni dari Andy Faulkner, yang hasil kerjaanya meningkat drastis dari album sebelumnya. ‘Those Once Loyal’ adalah pencapaian luar biasa BOLT THROWER, mereka bisa stay trve pada jalurnya dari dulu, namun dikemas dengan packaging modern, yang akhirnya menjadikan ‘Those Once Loyal’ masih sangat fresh didengarkan hingga sekarang, ada benarnya memang BOLT THROWER memutuskan untuk tak akan membuat album lagi, karena memang ‘Those Once Loyal’ merupakan pencapaian monumental genre death metal zaman 2000’an, it’s uncompromisingly heavy, melodic, and groovy… at the same time!!. (Peanhead)

“Brave are the deeds

Of fallen victorious

Never forgotten

Lonely are the glorious”

9.8 out of 10.