fbpx

ALBUM REVIEW: BELL WITCH – FUTURE’S SHADOW PART 1: THE CLANDESTINE GATE

BELL WITCH ‘Future’s Shadow Part 1: The Clandestine Gate’ ALBUM REVIEW

Profound Lore Records. April 21th, 2023 (Digital) / June 9th, 2023 (CD, LP, MC)

Funeral doom metal

Lama tak bersua semenjak dilepaskannya album kolaborasi ‘Stygian Bough: Volume I’ bareng AERIAL RUIN tiga tahun lalu, duo funeral doom metal asal Seattle, Amerika Serikat, BELL WITCH, akhirnya melepaskan album penuh kelima mereka, ‘Future’s Shadow Part 1: The Clandestine Gate’. Dari judul aja keliatan banget kalau follow-up ‘Mirror Reaper’ ini bakalan masif dan epik banget sepertinya, karena babak pertama aja udah berdurasi 83 menit (double LP/double disc), yang jelas banget menjadi karya paling ambisius dari vokalis/bassist Dylan Desmond dan drummer Jesse Shreibman sejauh ini, karena konon ketiga bagian Future’s Shadow apabila sudah dirilis semua nantinya bakalan menjadi satu kesatuan, yang ujungnya bakal nyambung balik lagi keawal, alias akan menjadi endless loop. Karena ogut paling males banget sebenernya dengan namanya album/EP berpart-part (apalagi yang jarak rilisnya panjang),  jadi awalnya gak terlalu menaruh ekspektasi banget sama ‘The Clandestine Gate’, mengingat toh masih episode pertama, takutnya ngegantung atau cliffhanger, tetapi untungnya album ternayar dari BELL WITCH ini sudah merupakan produk komplit, alias sudah pantas disimak tanpa harus nunggu sequel­-nya, gak kayak Rebuild of Evangelion yang 14 tahun baru kelar.

Bagi yang berarap akan datangnya “Mirror Reaper” part 2 lebih baik jangan gegabah ketika mendengarkan album ini, walaupun masih super lambat dengan durasi super duper kolosal, tapi secara struktural dan atmosfir bagian pertama ‘Future’s Shadow; cukup berbeda dari album breakthrough BELL WITCH tersebut. Pertama meskipun masih berisikan satu lagu berdurasi 1 Jam 23 menit, ‘Future’s Shadow Part 1: The Clandestine Gate’ terdengar sangat jelas separasi antar section­-nya, setelah intro lumayan panjang, pendengar baru disuguhkan menu pembuka hampir di menit kesembilan, yang secara keseluruhan dinanyikan menggunakan clean vocal, meskipun tak melibatkan Erik Moggridge, kolaborator mereka sejak album nomor dua “Longing”, secara atomsfir dan nuansa “The Clandestine Gate” pun tak terdengar sehampa, semuram atau sesedih ‘Mirror Reaper’, kareana overall tone album ini terdengar lebih meditatif, retrospektif, sekaligus transcendental, mampu membawa pendengar kedalam sebuah perjalanan kosmik menuju dimensi lain lewat melodi-melodi bass dan layer synth yang bikin jiwa terenyuh.

Setelah interlude lima menit-an pada menit ke 24, final arc “The Clandestine Gate” akhirnya dimulai, dibagian ini juga lah wajah funeral death/doom BELL WITCH akhirnya menampakan wujudnya, lalu biar yang dengerin gak kebosenan khususnya bagi yang belum hatam betul funeral doom, pada menit ke 54, BELL WITCH menghadirkan extended instrumental section yang ngena banget, Dylan Desmond mampu menulis bass solo yang berhasil nyangkut di kepala lebih baik daripada mayoritas gitaris band rock/metal saat ini. Ketika runtime masuk ke angka 1 jam lewat beberapa menit, “The Clandestine Gate” jadi seperti melompat balik ke intro awal, layaknya throwback sejenak sebelum lanjut ke bagian epilog yang punya durasi tiga belas menit-an, yang konklusinya memuaskan banget. Buat yang jarang ngulik funeral doom apalagi yang awam banget sama doom metal saya rasa ‘Future’s Shadow Part 1: The Clandestine Gate’ masih bakalan menjadi album yang cukup sulit dicerna karena, tentunya karena faktor durasi dan tempo lambat, selain itu pendengar perlu memberikan waktu luang satu jam lebih demi menyimak album ini dengan seksama, karena gak bakalan bisa diketeng, tapi bagi mereka yang sudah terjerumus kedalam lubang hitam doom metal, ‘Future’s Shadow Part 1: The Clandestine Gate’ is one of the most beautifully written doom metal album of the year, Semoga saja sequelnya gak dateng kelamaan, karena udah penasaran gebrakan macam mana di part 2 nanti. (Peanhead)

8.9 out of 10