fbpx

ALBUM REVIEW: ARCH ENEMY – DECEIVERS

ARCH ENEMY ‘Deceivers’ ALBUM REVIEW

Century Media Records. August 12th, 2022

Melodic death metal

Setelah hampir lima tahun puasa tak merilis album baru, salah satu band melodic death metal paling ngetop saat ini, ARCH ENEMY, akhirnya pada bulan agustus tahun kemarin melepaskan album kesebelas mereka, ‘Deceivers’, yang langsung menjadi album melodeath terlaris tahun 2022 kemarin, tentunya karena lima buah single yang dimuntahkan oleh ARCH ENEMY, dari “Deceiver, Deceiver” hingga “In the Eye of the Storm” berhasil ngehits semua, meraup jutaan penonton/pendengar di Youtube dan Spotify. Tahun kemarin memang cukup dibanjiri rilisan melodeath baru, mulai dari band label besar macam AMON AMARTH, SOILWORK, dan VENOM PRISON, hingga yang underrated kayak AN ABSTRACT ILLUSION, AETERNAM, NIGHTRAGE, dan MORS PRINCIPIUM EST mencetak album baru semua, bahkan gak mau kalah, lima mantan personil IN FLAMES membentuk grup baru, THE HALO EFFECT, yang ikut merilis debut di tahun lalu juga. Yang jadi pertanyaan apakah ‘Deceivers’ mampu bersaing secara kualitas (bukan popularitas) ditengah gempuran rilisan melodic death metal masif tahun lalu.

‘Deceivers’ sebenernya diawali dengan nomor-nomor yang cukup menjanjikan, “Handshake with Hell”, mampu menampilkan range vokal Alissa White-Gluz, yang diiringi dengan aransemen melodeath beraksen traditional heavy metal kental, lalu lagu berikutnya “Deceiver, Deceiver”, yang punya komposisi yang rada mirip-mirip CARCASS, juga gak kalah catchy, pantas lah mengapa lagu tersebut kini telah jadi lagu fan favourite yang wajib masuk setlist sampe akhir zaman. Trek ketiga “In the Eye of the Storm” mencoba menurunkan tensi, lewat racikan anthem fist-pumping tempo menengah dengan chorus yang pas banget buat sing-along pas live, melodi gitar yang disodorkan oleh Michael Amott dan Jeff Loomis juga sejauh ini impresif semua, bahkan dalam “The Watcher”, kedua gitaris mampu menciptakan melodi yang bener-bener nyangkut diotak dari awal hingga akhir. Sayangnya pas udah masuk track kelima, ARCH ENEMY kayak berjalan ditempat saja, “Poisoned Arrow” dan “Sunset Over the Empire” boring parah, semestinya di album kesebelas ini mereka harus lebih berani membentangkan sayap, apalagi kalo liat portofolio semua personilnya. Grup ini punya vokalis sekelas Alissa White-Gluz. dan Jeff Loomis juga bukan gitaris sembarangan, tengok aja diskografi band lama keduanya (THE AGONIST dan NEVERMORE).

Seharusnya Michael Amott dan Daniel Erlandsson sudah bisa memberikan ruang gerak lebih banyak lagi bagi Alissa dan Jeff, gak perlu clean vocal disetiap lagu juga, kasih porsi aja dibeberapa lagu, gak kayak ‘Deceivers’ yang hanya memamerkan kebolehan range vokal sang vokalis di lagu pertama doang, bikin ekspektasi pendengar melesat tinggi, namun akhirnya malah jadi kecewa pas udah sampai lagu terakhir, “Exiled from Earth”, lagian materi-materi ARCH ENEMY pasca ‘Khaos Legions’ sudah semakin sarat unsur power metal/heavy metal, jadi gak bakalan salah tempat kalau semakin banyak disusupi clean vocal, masuknya eks gitaris NEVERMORE juga kayak mubazir jir, kasih lah kesempatan buat nulis riffing sedikit kompleks dan guitar solo gila, mestinya ARCH ENEMY mencontoh SOILWORK, yang masih tetap meracik album fantastis dari tahun ke tahun karena berani bereksplorasi. Alhasil ‘Deceivers’ terdengar seperti album kumpulan single belaka karena kurang kohesif dan flow-nya gak dapet, dan yang paling parah setelah lagu nomor empat yang noteworthy hanya “House of Mirrors” dan “One Last Time” saja, ‘Decevers’ saya rasa lebih baik digarap sebagai EP saja, mengingat hanya punya sekitar 25 menit-an materi yang tidak medioker, namun setidaknya album ini udah lebih mendingan daripada album terbaru AMON AMARTH, yang kelewat payah dari awal sampe akhir. (Peanhead)

6.0 out of 10