ALBUM REVIEW: ANCIIENTS – BEYOND THE REACH OF THE SUN

ANCIIENTS ‘Beyond the Reach of the Sun’ ALBUM REVIEW

Season of Mist. August 30th, 2024

Progressive extreme metal

Dua belas tahun lalu, empat anak muda asal Vancouver, British Columbia, Kanada, yang tergabung dalam grup bernama ANCIIENTS, melepaskan debut fenomenal, ‘Heart of Oak’, yang kini sudah dianggap sebagai salah satu rilisan terbaik era 2010-an. Pasalnya, ANCIIENTS datang di periode yang sangat tepat, mereka muncul dengan racikan progressive extreme metal yang tokcer. Album tersebut langsung berhasil memuaskan dahaga mereka yang saat itu masih kecewa karena OPETH banting setir jadi 70’s progressive rocker tulen. Meskipun sempat digadang-gadang jadi the next OPETH (senasip dengan NeO), musik yang dibawakan ANCIIENTS jelas bukan sekadar ngekor Mikael Åkerfeldt and Co belaka, Kenneth Paul Cook, Chris Dyck, Aaron “Boon” Gustafson, dan Mike Hannay ketika menggodok album pertama udah terdengar banget dipengaruhi band black metal macam ENSLAVED dan BORKNAGAR, hingga grup stoner/sludge metal seperti ASG, BARONESS, dan MASTODON. Perpaduan berbagai influence tersebut lah bikin materi ANCIIENTS saat itu terdengar fresh, karena gak melulu mentok di progressive death metal doang. Namun, meski awal karir mereka langsung bersinar, band ini justru merosot pamornya setelah rilis LP kedua, ‘Voice of the Void’, yang secara kualitas memang agak menurun. Lagu-lagunya susah banget nyangkut di hippocampus.

Setelah delapan tahun hibernasi, ANCIIENTS akhirnya muncul kembali dengan lineup baru, di mana Kenneth Paul Cook dan Mike Hannay kini dibantu oleh Brock MacInnes (gitar) dan Rory O’Brien (bass) untuk merealisasikan ide-ide mereka. ‘Beyond the Reach of the Sun’, full-length ketiga dari ANCIIENTS ini dibuka dengan trek fenomenal “Forbidden Sanctuary”, yang menurut saya mampu mengemulasikan kegemilangan “Raise The Sun” dari ‘Heart of Oak’ dulu. Lagu tersebut langsung disusul oleh “Despoiled”, yang lagi-lagi punya komposisi berengsek, dan kemudian diteruskan oleh “Is It Your God”. Meskipun kedua lagu ini gak ada embel-embel Part 1 atau Part 2, “Is It Your God” terdengar seperti kelanjutan sangat natural dari “Despoiled”. Sayangnya, dua lagu pertama yang digelontorkan dari LP ini (yang jadi track keempat dan ketujuh), yaitu “Melt the Crown” dan “Cloak of the Vast and Black”, justru merupakan dua nomor paling forgettable ‘Beyond the Reach of the Sun’. Akhirnya, setiap kali nyetel album ini, kedua lagu tersebut selalu gua skip, karena sudah diberi kesempatan puluhan kali pun tetap kurang greget ditelinga.

Lagu keenam “Celestial Tyrant”, untungnya berhasil mengembalikan gairah saya untuk melanjutkan muter album ini, dan sama seperti combo “Despoiled”/“Is It Your God”, trek ini bakal lebih enjoyable dan nendang kalau didengarkan secara berkelanjutan dengan “Beyond Our Minds”. Menurut saya, dua lagu ini justru jauh lebih pantas dijadikan serangan pembuka untuk promosi album, dibandingkan “Melt the Crown” dan “Cloak of the Vast and Black”. Memasuki 15 menit akhir, ANCIIENTS masih menunjukkan taringnya di “The Torch”, yang super galak dan benar-benar throwback ke OPETH pre ‘Heritage’. Tapi sayangnya, mereka bikin kesalahan agak fatal dengan menempatkan “Candescence” sebelum lagu terakhir, sebuah trek instrumental yang justru merusak pacing dan mood album.

Racikannya lebih cocok kalau dimasukkan ke album modern prog death macam FALLUJAH, THE FACELESS, atau bahkan rilisan djent. Padahal, transisi dari “The Torch” langsung ke “In the Absence of Wisdom” udah dapet banget. Trek ini pun jadi santapan penutup yang sangat maknyus, dan memang pantas disebut sebagai single terbaik dari Beyond the Reach of the Sun. Dengan jarak rilis yang sangat panjang dari ‘Voice of the Void’, nama ANCIIENTS memang sempat tenggelam. Saya aja baru sadar mereka mau rilis album baru tahun lalu setelah rekaman ulang “Raise the Sun” dilempar ke pasaran bareng “In the Absence of Wisdom”. Alhasil, saya juga gak terlalu banyak menaruh ekspektasi ke full-length ketiga mereka ini. Tapi di luar dua lagu yang kurang memorable dan trek instrumental yang bikin bloated, ‘Beyond the Reach of the Sun’ tetap jadi album yang berhasil menarik kembali perhatian saya, serta para connoisseur prog metal di luar sana kepada ANCIIENTS. (Peanhead)

8.9 out of 10