ANATHEMA ‘We’re Here Because We’re Here: 10th Anniversary Edition’
Kscope. March 6th, 2020
Alternative rock/Progressive rock
Seandainya tahun ini tak ada pandemi yang memaksa seluruh festival musik dan konser musik untuk dibatalkan/diundur, ANATHEMA berencana untuk menggelar tur spesial merayakan satu dekade ‘We’re Here Because We’re Here’, sebuah album yang menjadi momen rebirth bagi ANATHEMA. Grup asal Liverpool, UK ini awalnya memulai karir mereka sebagai grup death metal/doom metal dan merupakan salah satu Peaceville Trio bersama PARADISE LOST dan MY DYING BRIDE, tiga band yang mencetuskan sub-genre Gothic metal pada awal 90’an, namun pada album ketiga ‘Eternity’ ANATHEMA memutuskan untuk membuang seluruh elemen death metal mereka, dan mulai membawakan musik yang lebih banyak dipengaruhi PINK FLOYD, THE CURE, dan Peter Gabriel. Ketika ‘A Fine Day To Exit’ dilepaskan tahun 2001, ANATHEMA telah berubah 180 derajat, dari aktor penting yang turut menginspirasi band death metal kvlt macam NOVEMBERS DOOM dan SECOND TO NONE, menjadi grup alternative rock/progressive rock yang lebih mirip RADIOHEAD, OCEANSIZE, dan Jeff Buckley. Namun setelah merilis ‘A Natural Disaster’ records label yang menjadi rumah mereka Music For Nations tutup, yang memaksa ANATHEMA kembali ke jalur DIY mengandalkan crowdfunding dari para fans, dan setelah tujuh tahun puasa membuat album baru, ‘We’re Here Because We’re’ akhirnya dirilis setelah mekakan proses penggarapan yang panjang.
Momen perilisan ‘We’re Here Because We’re Here’ merupakan sebuah triumphant comeback bagi ANATHEMA setelah tujuh tahun, dan ketika tahun 2010 tutup buku album tersebut banyak di anugerahi titel album terbaik tahun itu termasuk ‘Prog Album of The Year’ dari majalah Classic Rock. Lirik-lirik suram dan depresif yang biasa ditulis Daniel Cavanagh telah digantikan tema-tema lebih positif sekaligus universal, Lee Douglas yang telah menjadi guest vocalist beberapa album sebelumnya, akhirnya direkrut secara penuh meskipun porsinya vokalnya belum terlalu banyak layaknya dalam tiga album berikutnya (‘Weather Systems’, ‘Distant Satellites’, dan ‘The Optimist), ANATHEMA juga lebih berani dalam merancang aransemen lagu-lagu dalam ‘We’re Here Because We’re Here’, nuansa post-britpop ala SNOW PATROL, KEANE, dan STARSAILOR pada “Dreaming Light”, “Everything”, dan ‘Angels Walk Among Us’ terasa lebih natural dan gak maksa, namun di satu sisi ‘We’re Here Because We’re Here’ juga berisikan komposisi paling nge-prog yang pernah ANATHEMA tulis, tengok saja “Summernight Horizon” dan “A Simple Mistake”, begitu pula “Get Off Get Out” yang terdengar jelas influence PORCUPINE TREE era ‘Deadwing’ dan ‘Fear of The Blank Planet’, “Universal” yang pekat aroma PINK FLOYD, hingga lagu penutup instrumental post-rock ish ‘Hindsight’, lengkap dengan build-up crescendo-core nya.
Karena memang ‘We’re Here Because We’re Here’ sudah merupakan paket sempurna baik itu materi hingga produksi dan artistic direction, Edisi yang merayakan ulang tahun ke sepuluh album ini tak perlu lagi mengutak-atik hasil mixing flawless dari sang maestro Steven Wilson dulu, namun untuk pengalaman mendengarkan lebih maksimal, versi reissue kali ini menggunakan hasil remaster full dynamic range (DR 15), karena ‘We’re Here Because We’re Here’ dulu memang dirilis ketika era ‘Loudness War’ sedang pada puncaknya, selain itu ANATHEMA turut pula memasukan empat buah lagu remix bertajuk “Lockdown 2020 Version”, pertama “Thin Air’ versi synthwave, “Summernight Horizon” dan “Angels Walk Among Us” edisi ambient/electronica, terakhir rendition akustikan “Everything”. Sayangnya krisis finansial yang disebabkan global pandemic menyebabkan ANATHEMA memutuskan untuk vakum/hiatus sampai waktu yang tak ditentukan, keputusan tersebut pastinya merupakan kabar sangat buruk bagi mereka yang telah menunggu-nunggu jadwal reschedule tur dan album terbaru mereka yang seharusnya dirilis akhir tahun ini, Jadi sekarang harus puas dengan mengulik kembali album fenomenal sekaligus album paling penting dalam karir ANATHEMA, cuma agak disayangkan sebenarnya baik pihak band dan records label tak terlalu banyak memberikan konten bonus edisi reissue sepuluh tahunan ini jadi rada mubazir buat mereka yang udah punya untuk beli lagi. (Peanhead)
9.5 out of 10 (Original Version), 8.0 out of 10 (Reissue)