MOVIE REVIEW: THE HORDE / LA HORDE (2009)

THE HORDE / LA HORDE
Sutradara: Yannick Dahan & Benjamin Rocher
Perancis (2009)

Review oleh Tremor

Pada awal dekade 2000-an, penggemar film horor digemparkan oleh trend New French Extremity, yaitu fenomena gerakan perfilman Perancis yang dengan sengaja melanggar banyak tabu dan melahirkan film-film horor ekstrim, twisted dan brutal seperti High Tension (2003), Inside (2007) dan Martyrs (2008). Maka tak heran ketika La Horde dirilis dan dipasarkan sebagai film zombie, para penggemar horor pada masa itu berharap kalau La Horde akan menjadi film zombie yang brutal layaknya film-film New French Extremity. Namun banyak orang boleh kecewa setelah film ini benar-benar dirilis, karena rupanya La Horde bukanlah film horor Perancis seperti itu. La Horde adalah sebuah film zombie dengan unsur action yang kuat, debut dari sutradara Yannick Dahan dan Benjamin Rocher, dengan naskah yang ditulis beramai-ramai oleh Dahan, Arnaud Bordas, Stéphane Moïssakis, dan Benjamin Rocher.

Setelah gembong narkoba asal Nigeria bernama Adewale membunuh seorang polisi dengan keji, teman-teman polisi tersebut memutuskan untuk membalas dendam. Nyawa dibayar nyawa. Suatu malam gerombolan polisi yang dipimpin oleh Ouessem melakukan penyerangan ke sarang kelompok Adewale yang berada di sebuah blok rumah susun kumuh di pinggiran kota Paris. Usaha penyerangan diam-diam ini gagal total. Para polisi ini akhirnya disandera oleh Adewale dan para anak buahnya yang baru saja membunuh salah satu rekan bisnis di dalam apartemen mereka. Di tengah situasi menegangkan ini, tiba-tiba mayat rekan bisnis Adewale yang baru saja dibunuh itu hidup kembali dan menyerang secara membabi buta. Dalam insiden ini salah satu anak buah Adewale terbunuh dan segera hidup kembali dengan perilaku sama beringasnya. Kelompok Adewale dan Quessempun melarikan diri ke rooftop bangunan, hanya untuk melihat kota Paris dipenuhi ledakan dan asap tebal dari kejauhan. Tanpa mereka ketahui, zombie apocalypse sedang berlangsung di kota Paris dan mungkin juga di seluruh dunia. Hampir seluruh populasi Paris menjadi monster pemakan daging dan mulai banyak zombie berdatangan mengepung bangunan rumah susun tersebut. Kini kelompok Adewale dan Quessem harus bekerja sama melupakan permusuhan mereka untuk mencari jalan keluar dari bangunan hidup-hidup.

Seperti umumnya film zombie modern, La Horde lebih banyak berfokus pada dinamika dan konflik antar karakter manusia dibanding soal pertarungan melawan zombie. Memang, saya membayangkan kalau kehancuran dan kiamat benar-benar terjadi, situasi tersebut akan memperlihatkan bagaimana orang-orang bereaksi dengan cara yang berbeda, dan bagaimana sifat-sifat asli setiap individu akan muncul ke permukaan untuk bertahan hidup. Tapi saya pikir kisah seperti itu memang akan lebih bisa dikembangkan dengan baik dalam bentuk serial TV yang memiliki banyak season seperti yang dilakukan oleh serial The Walking Dead, daripada film seperti La Horde yang hanya berdurasi satu setengah jam saja. Selain berfokus pada dinamika antar karakter, film ini juga banyak berfokus pada adegan-adegan koreografi perkelahian ala film-film action. Banyak hal dari La Horde mengingatkan saya pada film The Raid karena plot penyerangan sekelompok polisi ke bangunan rusun kumuh dan harus berjuang keluar dari bangunan. Bedanya, dalam La Horde, musuhnya adalah pasukan zombie yang jumlahnya sangat banyak. Nuansa film action juga diperkuat dengan beberapa karakter yang mencoba melawan zombie dengan tangan kosong, bantingan, hingga menggunakan benda-benda sekitarnya sebagai senjata. Meskipun tidak di sepanjang film, tapi unsur action dalam La Horde jelas membedakannya dari film-film zombie modern pada umumnya. Seandainya saja mereka mempekerjakan Iko Uwais untuk mengarahkan koreografi, saya pikir perkelahian dalam film The Raid versi zombie ini akan jauh terasa lebih intens. Selain perkelahian, kelompok manusia dalam La Horde juga memiliki persenjataan yang lumayan banyak, dari mulai pistol, shotgun, parang, granat, hingga senapan mesin. Ini tentu semakin menambah “rasa” action dalam film ini, dengan adegan terbaik dan paling mudah dikenang dari La Horde mungkin adalah ketika Ouessem terperangkap di atas kap mobil dan dikepung oleh ratusan atau mungkin ribuan zombie.

Lalu bagaimana dengan zombie-zombie dalam film ini? Lagi-lagi seperti umumnya film zombie modern, zombie dalam La Horde adalah tipe zombie infeksi virus, yang bergerak sangat agresif dan cepat. Perubahan dari mayat menjadi zombie juga cenderung berlangsung cepat. Namun sebagai film zombie, sayangnya tidak ada terlalu banyak adegan horor zombie dan gore dalam La Horde, mungkin karena bajet film ini yang cukup terbatas. Dan yang lebih disayangkan lagi, banyak special effect yang digunakan adalah special effect CGI, yang dalam beberapa bagian sangat terlihat palsu. Apa yang membuat saya kesal dalam pertempuran melawan zombie di La Horde adalah bagaimana banyak karakter membuang-buang terlalu banyak amunisi dengan sia-sia karena mereka nyaris tidak pernah mengarahkan tembakan mereka pada bagian kepala zombie. Padahal sudah cukup jelas ketika dihadapkan dengan zombie pertama, Adewale terus menembakkan pistol pada tubuh zombie dan zombie tersebut baru benar-benar tumbang setelah kepalanya di tembak dengan shotgun. Saya pikir mereka seharusnya bisa belajar dari pengalaman itu dan bisa lebih menghemat amunisi mereka daripada terus menerus menembak bagian tubuh walaupun jelas-jelas tidak berpengaruh apapun bagi para zombie. Namun saya paham adegan-adegan memberondong peluru secara masif memang bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak adegan action dalam film ini.

La Horde bagaikan penggabungan dari film Dawn of the Dead, 28 Days Later, Rambo, dan The Raid. Saya pribadi suka dengan ide penggabungan lintas genre seperti ini. Saya juga suka dengan konsep zombie infeksi virus yang menyebar dengan begitu cepat, meskipun jujur saya merindukan konsep film zombie klasik dimana zombie adalah mayat busuk yang bangkit dari kubur dan bergerak dengan lambat. Namun apakah La Horde menciptakan sesuatu yang baru untuk genre film zombie? Menurut saya tidak. Tapi setidaknya La Horde cukup intens dan menghibur untuk ditonton, setidaknya satu kali seumur hidup. Bagi mereka yang mengharapkan film zombie buatan Perancis akan sebrutal film-film New French Extremity, tentu boleh kecewa karena La Horde rupanya hanyalah sebuah film zombie ala zombie Amerika biasa, namun dibuat oleh orang Perancis. Tapi bagi mereka yang tidak mencari plot rumit, pendalaman karakter, atau penjelasan mengapa wabah zombie terjadi, saya bisa bilang La Horde merupakan film zombie yang fun di mana penontonnya hanya perlu menikmati semua aksinya tanpa perlu banyak berpikir soal apa yang terjadi di dalam film.