GRABBERS
Sutradara: Jon Wright
Irlandia/UK (2022)
Review oleh Tremor
Grabbers adalah sebuah film komedi monster horor yang datang dari daratan Irlandia, memadukan antara ketegangan, horor monster kelas-B dan humor Irish. Film monster ini merupakan film fitur kedua dari sutradara Jon Wright yang naskahnya ditulis oleh Kevin Lehane. Grabbers bisa jadi merupakan bentuk penghormatan mereka pada film-film sci-fi monster Amerika tahun 1950-an, yang kemudian disulap menjadi sangat Irish. Mungkin banyak dari kita yang familiar atau pernah mendengar stereotip terkenal tentang bagaimana orang Irlandia sangat gemar minuman beralkohol. Stereotip tersebutlah yang kemudian dikembangkan oleh Kevin Lehane menjadi ide sederhana yang cukup menggelikan sebagai premis dasar film Grabbers.
Grabbers memperkenalkan kita pada dua petugas polisi (yang dalam bahasa Irlandia disebut sebagai Garda) yang bertugas di sebuah desa nelayan di pulau kecil Erin. Sangking kecil dan damainya desa ini, hanya ada dua petugas polisi tak bersenjata di sana. Mereka adalah O’Shea yang alkoholik dan Lisa yang workaholik. Suatu hari, ketenangan desa ini terganggu dengan ditemukannya banyak bangkai ikan paus penuh luka di pesisir pantai, yang sepertinya berkaitan dengan jatuhnya sebuah benda asing dari luar angkasa di perairan dekat pulai Erin. Benar saja, tak lama kemudian satu persatu penduduk desa yang berada di dekat pesisir laut mulai diserang oleh spesies aneh bertentakel yang datang dari kedalaman laut. Suatu hari seorang nelayan menemukan salah satu spesies tersebut dalam perangkap lobsternya. Bersama seorang ilmuwan setempat, O’Shea dan Lisa menemukan kalau spesies yang kemudian disebut “grabber” ini sepertinya bukan berasal dari bumi. Mahkluk ini berkelamin betina karena ditemukan telur dalam tubuhnya. Makhluk ini juga menghisap darah untuk bertahan hidup dan butuh selalu bersentuhan dengan air atau kulit mereka akan membusuk. Ketika monster kecil ini akhirnya menyerang O’Shea, grabber betina tersebut segera muntah darah. Di situ mereka mulai menyadari kalau darah dengan kandungan alkohol yang tinggi adalah racun bagi grabber. Kondisi O’Shea yang tengah mabuk rupanya menyelamatkan dirinya. Namun ancaman sesungguhnya belum benar-benar datang karena Grabber jantan berukuran yang jauh lebih besar kini mencari keberadaan sang betina yang dibunuh oleh O’Shea dan kawan-kawan. Sialnya malam itu badai besar akan menerjang pulau Erin, dan hujan badai memungkinkan grabber jantan itu bisa bergerak bebas di daratan. Terisolasi di pulau kecil yang akan segera diterjang badai, satu-satunya cara untuk melindungi para penduduk dari monster alien raksasa adalah dengan cara mereka semua harus dalam keadaan mabuk hingga badai berlalu, atau sampai bisa memanggil bala bantuan dari pulau utama. Namun O’Shea tidak ingin menimbulkan kepanikan massal, karena mayoritas penduduk desa sama sekali tidak tahu soal keberadaan grabber. O’Shea pun berinisiatif mengundang seluruh penduduk desa ke satu-satunya bar yang ada di pulau Erin dengan tujuan berlindung dari badai dan memastikan kalau semua minuman di bar itu gratis. Undangan ini pun disambut dengan sorak sorai. Kini tugas O’Shea dan kawan-kawan adalah memastikan para penduduk desa tetap berada dalam bar dan tetap mabuk, sambil bersiap untuk melawan Grabber dengan senjata seadanya.
Monster alien bertentakel penghisap darah hanya bisa dikalahkan oleh penduduk desa kecil Irlandia yang mabuk? Tentu saja ini adalah premis yang konyol sekaligus menarik, dan memiliki banyak potensi humor karena bagaimana bisa seseorang mengambil keputusan cerdas dalam keadaan mabuk berat. Meskipun memiliki banyak potensi, saya pribadi merasa Grabbers agak kurang dari sisi komedi maupun horornya. Atau bisa jadi, komedi Irish memang begini dan selera humor saya mungkin tidak sampai ke sana. Saya tidak bilang film komedi ini tidak lucu. Saya tetap menemukan beberapa dialog dan situasi yang menggelikan dalam film ini. Tapi mungkin saya sedikit berharap menemukan lebih banyak lagi humor dalam Grabbers. Dan pada sisi horornya, tentu saja saya tidak berekspektasi film ini akan menakutkan sejak melihat desain posternya. Tapi saya juga tidak bisa sepenuhnya mengkategorikan Grabbers sebagai film horor, meskipun ada beberapa kepala manusia yang terlepas dari tubuh di dalam film ini.
Bicara soal film monster, tentu kita juga harus berfokus pada monsternya. Special effect monster grabber yang hampir sepenuhnya menggunakan CGI ini bisa dibilang cukup rapih untuk ukuran film berbajet terbatas. Tentu saja saya adalah orang yang lebih mengapresasi penggunaan special effect tradisional, tapi untuk film berbajet rendah rasanya CGI memang menjadi pilihan yang ideal. Setidaknya ada tiga jenis grabber dalam film ini. Grabber jantan yang berukuran sangat besar, grabber betina yang berukuran lebih kecil, serta bayi-bayi grabber mungil yang baru menetas dari telurnya. Desain dari monster grabber bisa dibilang cukup serius, meskipun tidak original. Monster berlendir ini memiliki banyak tentakel, sepintas mengingatkan kita pada monster-monster ala Lovecraftian, terlebih lagi karena grabber berhubungan dengan laut lepas. Fitur lain dalam desain grabber juga mengingatkan saya pada facehugger dalam franchise Alien, terutama facehugger raksasa bernama Trilobite yang melepaskan embrio pada Engineer dalam bagian penutup film Prometheus (2012). Ini cukup menarik mengingat Prometheus dan Grabbers dirilis pada tahun yang sama.
Banyak orang berpendapat bahwa Grabbers mengingatkan mereka pada film Tremors (1990). Saya bisa memahami mengapa perbandingan tersebut bisa muncul, meskipun keduanya adalah film yang sangat berbeda dan Grabbers tidak akan pernah bisa berada pada posisi yang sama dengan Tremors. Namun Grabbers dan Tremor memiliki banyak kesamaan, seperti misalnya penggunaan orang-orang pedesaan yang terisolasi harus melawan ancaman monster asing dengan segala keterbatasan mereka. Kedua film itu juga sama-sama memainkan stereotip umum identitas para karakternya sebagai bagian dari komedi. Stereotip yang saya maksud adalah, pahlawan dalam Tremors merupakan para redneck Amerika penggemar senjata api, sementara dalam Grabbers pahlawannya adalah para Irish pemabuk. Selain itu kedua film itu juga merupakan film monster komedi ringan yang fun, murni sebagai hiburan popcorn yang tak perlu dianggap terlalu serius. Karenanya, di luar segala kekurangannya, Grabbers tetap merupakan film yang menyenangkan dan layak untuk ditonton.