fbpx

ALBUM REVIEW: WITHIN DESTRUCTION – LOTUS

WITHIN DESTRUCTION ‘Lotus’ ALBUM REVIEW

Ultra Heavy Records. September 30th, 2022

Nu metalcore

Sepertinya WITHIN DESTRUCTION rada gerah dan bosan dicap fake slam oleh para slam police, karena grup deathcore dari Slovenia ini bermutasi dengan merilis ‘Yokai’ secara self-released pada tahun 2020 kemarin, Album penuh keempat WITHIN DESTRUCTION tersebut merupakan hasil keringat formasi baru, setahun sebelumnya dua gitaris Damir Juretič, Kristjan Bajuk, dan pembetot bass Janez Skumavc cabut berjamaah, yang kemudian digantikan oleh Francesco Filigoi dan Howard Fang. ‘Yokai’ punya sound sangat jauh berbeda dari ‘Deathwish’ (2018) yang masih berasa pengaruh slamming/brutal death metal, sedangkan ‘Yokai’ malah terdengar seperti sebuah album nu metalcore kekinian, namun dengan komposisi yang masih sarat nuansa deathcore, plus banyak disisipkan unsur musik trap dan electronica, aesthetic WITHIN DESTRUCTION pun berubah drastis, apalagi kalau dibandingkan dengan era ‘Void’ kebelakang, disitu mereka mengadopsi e s t e t i k a cyberpunk dan animecore. Formasi kwartet tersebut sayangnya tidak langgeng, karena Francesco Filigoi gak bertahan lama dan mengundurkan diri, Rok Rupnik, Luka Vezzosi, dan Howard Fang akhirnya memutuskan melanjutkan WITHIN DESTRUCTION sebagai trio, bahkan tanpa musisi additional buat ngebantuin mereka pas manggung (lebih memilih disokong oleh backing track/Sistem PA), padahal semenjak henshin jadi band “wibu”, jadwal live/tur WITHIN DESTRUCTION makin padet.

Apabila ‘Yokai’  masih bisa dibilang sebagai album coba-coba sebelum menjajaki aliran baru dan masih dipenuhi kocokan-kocokan deathcore/slam, materi-nya masih rada all over the place karena kebanyakan featuring (Jason Richardson, Ryo Kinoshita, Bill $aber, TYOSiN, dan KAMIYADA), full-length kelima dari WITHIN DESTRUCTION yang berjudul ‘Lotus’ ini terdengar lebih berbobot secara keseluruhan, konsep nya lebih matang, serius, tak nanggung, dan gak terlalu berlebihan gimmick, penulisan liriknya pun jauh lebih baik, gak terlalu cringe dan lumayan relatable. Dari segi musik ‘Lotus’ kembali menuntaskan transformasi dari album sebelumnya, kali ini WITHIN DESTRUCTION lebih terdengar seperti band metalcore daripada deathcore, memang masih ada trek heavy macam “Survival” dan “Dehumanized” yang punya riff gak kalah brutal sama AFTER THE BURIAL atau BORN OF OSIRIS, namun mayoritas lagu dalam album ini lebih condong ke wilayah modern metalcore, Howard Fang banyak menyumbangkan clean chorus dan karakternya vokalnya rada mirip Chester  Bennington dan Josh Gilbert (ex-AS I LAY DYING/WOVENWAR). Memang “Nightmare”, ”Revenge”, dan “Scars” kalo didengerin keterusan pasti bakalan boring abis karena agak generik apalagi pas masuk bagian reff, namun track seperti “Toxic” begitu pula “Illusions” mampu menjadi lagu metalcore yang catchy dan nyangkut terus dikepala.

Untuk sebuah album penuh ‘Lotus’ termasuk sangat variatif tak hanya menjual lagu metalcore gitu-gitu aja, namun tentunya masih ada beberapa lagu deathcore chugga-chugga, sampe yang kental elemen trap macam title track dan “Neo-Yakuza”, WITHIN DESTRUCTION turut mengundang emo rapper Lil Lotus dalam lagu “Dying World”, yang hasil akhirnya punya sensiblitas pop yang kental, mereka pun self-aware kalau sekarang grup ini banyak dicap band pop oleh para fans lama, karena trek “P.O.P” justru menjadi lagu paling brutal dalam album ini, dengan intro berceceran blast beat dan pig squeal, sayangnya sisa lagunya rada terdengar seperti deathcore standard. Meskipun masih brickwalled banget hasil mastering dari Jeff Dunne, tetapi secara overall hasil produksi ‘Lotus’ sudah lebih mendingan dari ‘Yokai’ apalagi kalau didengarkan dari versi rilisan fisiknya (CD, LP, Kaset) atau versi Lossless Highres 24bit, kalo versi digital streaming nya jangan ditanya dah, cepet bikin kuping ngilu. WITHIN DESTRUCTION sebagai epilog memberikan santapan penutup seger dan maknyus, instrumental track “Ultima” membuktikan bahwa bahwa musikalitas mereka memang bukan sembarangan, gak kayak band core kekinian yang cuma ngandelin ritem 0-0-0-0-0 model EMMURE dan ATILLA, WITHIN DESTRUCTION jelas sudah naik level diatas banyak band nu metalcore era sekarang, karena ‘Lotus’ mantap memadukan metalcore, nu metal, deathcore, djent, trap ampe pop sekalipun, dengan hasil akhir yang gak cheesy dan caur, walaupun menurut saya porsi clean vocal dalam album berikutnya sebaiknya bisa dikurang-kurangin. (Peanhead)

 7.5 out of 10