ALBUM REVIEW: WHITECHAPEL – THE VALLEY

WHITECHAPEL ‘The Valley’
Metal Blade Records. March 29th, 2019
Deathcore/Groove metal

Jujur sebenernya kalau membicarakan deathcore kekinian mungkin saya sedikit punya bias negatif, walau sempat demen beberapa grup musik gelombang pertama seperti DESPISED ICONS, ANTAGONY, ION DISSONANCE, hingga yang nyerempet deahgrind seperti ANIMOSITY dan THE RED CHORD. tapi saya cukup kesulitan untuk menikmati rilisan deathcore setelah tahun 2007, tahun dimana grup macam SUICIDE SILENCE, CARNIFEX, BRING ME THE HORIZON dan tentunya WHITECHAPEL, yang mampu meledak memanfaatkan puncak ketenaran jejaring media sosial Myspace kala itu, untuk membantu mendongkrak popularitas mereka dikalangan anak muda/scenester. Selama satu dekade ini perkembangan scene deathcore sendiri makin pesat dan beragam, mulai dari yang mencoba lebih melodic, sedikit nyerempet slamming, dan yang paling popular ikut-ikutan mengakusisi sound Djent (BORN OF OSIRIS, AFTER THE BURIAL), beberapa tahun belakangan ini bahkan makin banyak yang mengikuti jejak SUICIDE SILENCE, yang mulai mencoba menggabungkan nu metal di ‘The Black Crown’ (sampai sempat bikin album penuh ala DEFTONES & KORN yang akhirnya dicerca penggemar mereka sendiri) seperti EMMURE dan ATILLA.

Setahun setelah tur anniversary album ‘This is Exile’ yang membawa WHITECHAPEL sebagai petinggi skena Deathcore, WHITECHAPEL kembali lagi dengan album terbaru mereka bertajuk ‘The Valley’ masih melalui Metal Blade Records. Kalau dibandingkan dengan dua album pertama mereka apalagi album ‘The Somatic Defilement’ yang masih kental rasa SUFFOCATION dan DYING FETUS, WHITECHAPEL makin kesini agak kehilangan kegaharan-nya perlahan dan sedkit mulai bertransisi ke zona Groove metal menstrim yang dipopulerkan LAMB OF GOD dkk. Dalam ‘Mark of The Blade‘ yang dilepaskan tiga tahun lalu, Phil Bozeman juga mulai mencoba mengutilisasikan clean vocals dalam ‘Bring Me Home’ dan ‘Decennium’. Namun ‘Mark of The Blade’ sayangnya walau punya beberapa ide segar, eksekusi nya masih kurang ngena dan boro-boro setengah matang sama sekali. ‘The Valley‘ untungnya digarap lebih serius dan lebih berani dalam bereksperimentasi lebih jauh lagi.
The Valley sendiri merupakan sebuah concept album yang mengangkat tema personal yang sudah cukup banyak disentuh dalam album-album sebelumnya, Phil Bozeman menceritakan masa kecilnya nya yang keras bersama ketika hidup bersama ibunya yang punya riwayat penyalahgunaan narkoba dan mental disorder, dimana liriknya banyak diambil dari jurnal yang ditulis mendiang ibunya. WHITECHAPEL berhasil meracik sebuah album yang sangat diverse, memang masih ada ‘Black Bear’ dan ‘Forgiveness is Weakness’ yang memang terdengar generik dengan chugga-chugga ala Fredrik Thordendal -nya, tapi di lagu-lagu lain banyak menyimpan momen-momen menarik, mulai dari ‘We Are One’ yang makin condong ke ranah groovy death metal macam KARTIKEYA, ‘The Other Side’ lagu banger bertempo menengah layaknya CHIMAIRA dalam album masterpiece ’Ressurection’, berikutnya lalu ‘Doom Woods’ dengan riffing ngeDoom-nya yang pekat dibalut atmosfir dan melodi depresif yang gak jauh-jauh beda dengan yang dilakukan oleh GHOST BRIGADE, SWALLOW THE SUN atau MAR DE GRISES. Navene Koperweiss (ex-ANIMOSITY,ex-ANIMALS AS LEADER, ENTHEOS) yang diundang sebagai session drummer menggantikan Ben Harclerode, saya rasa juga cukup berkontribusi memberikan warna tersendiri dengan gebukan drumnya yang luwes dan fleksibel.

 

Penggunaan clean vocals kali ini juga berhasil diformulasikan lebih rapi, misal pada lagu pembuka ‘When a Demon Defiles a Witch’ yang memberikan kontras antara bagian verse yang super heavy dengan middle section lagu yang melankolis sebelum akhirnya ke bagain guitar solo yang chaotic dan emosional, begitu pula pada ‘Third Depth’ yang sangat TOOLesque sekali dibeberapa bagian khususnya pada cengkok drumnya dan tentunya ‘Hickory Creek’, sebuah lagu ballad yang secara penuh dinyanyikan, gaya vokal Phil Bozeman sendiri cukup banyak mengingatkankan saya seperti kombinasi antara Corey Taylor dan Maynard James Keenan. Mungkin album teranyar dari WHITECHAPEL ini merupakan salah satu album deathcore kontemporer yang saya bisa nikmati secara keseluruhan dari awal hingga akhir selain Endgame (2013) dari SHADOW OF THE COLOSUS. Mungkin beberapa lagu masih bisa lebih luas dikembangkan lagi dan saya rasa cukup mubazir sih punya tiga gitaris sekaligus, karena saya masih mencari-cari dibagian mana gitaris ketiga Zach Householder unjuk gigi, selain dua itu saya rasa tidak ada komplen besar lagi untuk ‘The Valley’, baik secara komposisi, konsep dan juga produksi berhasil dirampungkan bersama sang produser Mark Lewis dengan maksimal. Dan saya sih gak nyangka WHITECHAPEL hari gini bisa menghasilkan sebuah album yang ngehe dan berhasil menampilkan songwriting yang terdengar dewasa dan bukan cuma mengandalkan kocokan chugga-chugga dan breakdown semata. (Peanhead)
8.8 out of 10