JOB FOR A COWBOY ‘Moon Healer’ ALBUM REVIEW
Metal Blade Records. February 23th, 2024
Progressive death metal
Sempat dikira bakal bubar ditelan waktu, JOB FOR A COWBOY akhirnya nongol kembali dengan dilepaskannya album penuh kelima mereka, ‘Moon Healer’, dimana proses pengerjaanya konon sudah dimulai dari tahun 2016 silam, dengan proses rekaman digas pada 2020 bersama session drummer kawakan, Navene Koperweis. Karena jarak dari LP keempat mereka lumayan panjang (hampir 10 tahun), banyak yang mengira kalau album baru JOB FOR A COWBOY bakalan balik mengusung deathcore lagi, atau minimal techdeath dengan elemen deathcore, pasalnya, meskipun ‘Sun Eater’ mendapat respon positif dari media dan para kritikus, penjualan albumnya agak kurang memuaskan, dan banyak fans lama mereka yang kurang merasa sreg dengan rilisan tersebut, plus udah tiga tahun terakhir aliran deathcore emang lagi masuk masa resurgensi, jadi kalau seandainya mereka balik lagi ke sound ala ‘Doom EP’, kayaknya orang-orang gak terlalu mempermasalahkan bila sang pionir kembali ke akar, toh sampai sekarang pun JOB FOR A COWBOY masih identik dengan genre tersebut, efek karena namanya gak lazim buat band death metal, tapi ya, sepertinya Jonny Davy, Tony Sannicandro, Al Glassman, dan Nick Schendzielos udah mantab dijlaur progressive/technical death metal.
Dari lagu pertama “Beyond the Chemical Doorway”, udah jelas banget kalau ‘Moon Healer’ memang sebuah pengembangan dari ‘Sun Eater’, gak terlalu banyak menghumbar blast beat atau riffing teknikal overdosis yang bikin lama-lama boring, komposisi mereka termasuk lumayan nuanced untuk sebuah band tech/prog death gak begitu bombastis, lagu-lagunya seperti bercerita dengan narasi jelas dari awal hingga akhir, tetapi ‘Moon Healer’ jauh dari kata datar, momen blegh pada nomor pembuka yang di-follow instrumental section gokil, kalian juga gak perlu nungu ampe penghujung album buat menemukan lagu epic, karena “Grinding Wheels of Ophanim” ditaruh di urutan ketiga, yang dilanjutkan dengan nomor cukup groovy (meski agak nanggung), yaitu “The Sun Gave Me Ashes So I Sought Out the Moon”. Sama kayak ‘Sun Eater’, album ini punya masalah kronis pada pertengahan durasi, namun setidaknya “Into the Crystalline Crypts” dan “A Sorrow-Filled Moon” sudah jauh lebih baik dari trio “A Global Shift”, “The Celestial Antidote”, dan “Encircled by Mirrors” dari rilisan kemarenan yang kelewat forgettable, setidaknya kayak “A Sorrow-Filled Moon” walau agak kepanjangan dari segi durasi, masih punya beberapa momen brilian.
Untungnya mulai masuk trek ketujuh, “The Agony of Sleeping Storm”, JOB FOR A COWBOY kembali menendang langit, dan menjadi appetizer menggugah rasa sebelum akhirnya disamber closer fantastis, “The Forever Rot”, yang menutup ‘Moon Healer’ dibawah 40 menit, sebuah durasi yang menurut saya sangatlah tepat untuk sebuah album extreme metal. Salah satu yang bikin agak malesin selain tiga buah lagu kurang memorable (“Etched in Oblivion”, “Into the Crystalline Crypts” dan “A Sorrow-Filled Moon”) adalah produksi dari Jason Suecof, hasil mixing-nya sih oke banget, tapi entah kenapa sound albumnya agak sedikit terlalu kering dan kurang begitu dinamis, kompresinya sedikit kelewatan (DR 5), walaupun sudah jauh lebih mendingan sih, dibandingkan dengan mayoritas produksi over-quantization ultra steril di pasaran, namun setidaknya ‘Moon Healer’ masih sangat listenable, dan sudah ada peningkatan cukup dari ‘Sun Eater’, yang penting besok-besok agak dikurang-kurangin aja segi pamer skill-nya. (Peanhead)
8.5 out of 10