fbpx

ALBUM REVIEW: IN FLAMES – FOREGONE

IN FLAMES ‘Foregone’ ALBUM REVIEW

Nuclear Blast Records. February 10th, 2023

Melodic death metal/Alternative metal

Keputusan empat mantan personil IN FLAMES, Jesper Strömblad, Daniel Svensson, Peter Iwers, Niclas Engelin dan pentolan DARK TRANQUILLITY, Mikael Stanne, yang notabene pernah jadi vokalis session album Lunar Strain untuk membentuk “supergroup” THE HALO EFFECT mungkin agak membuat  Anders Fridén dan Björn Gelotte sedikit panas, apalagi banyak fans lama grup tersebut yang langsung mengelu-elukan THE HALO EFFECT sebagai the real IN FLAMES, karena emang bener sih, ‘Days of The Lost’ terdengar seperti throwback ke ‘Whoracle’ dan ‘Colony’, meskipun udah dikemas jadi lebih modern. Beberapa minggu sebelum debut THE HALO EFFECT dirilis secara resmi, IN FLAMES udah menyiapkan dua single tandingan, “State of Slow Decay” dan “The Great Deceiver”, dari album terbaru mereka ‘Foregone’, yang sepertinya menjadi jawaban Anders Fridén dan Björn Gelotte secara kepada saingannya, pasalnya kedua lagu tersebut punya komposisi yang lebih menjurus ke teritorial melodic death metal, tak seperti ‘Siren Charms’, ‘Battles’, dan ‘I, The Mask’ yang lebih dominan pengaruh alternative metal/modern rock-nya, walau masih sesekali diselipin trek melodeath.

‘Foregone’ dibuka dengan lagu instrumental akustikan “The Beginning of All Things That Will End” yang bikin teringat pada ‘The Jester Race’, apalagi lagunya disamber dengan “State of Slow Decay”, single paling old school melodeath IN FLAMES since ‘Come Clarity’, nomor selanjutnya “Meet Your Maker” masih dijalur yang sama, tapi grup ini tak mau sekedar back to the roots saja, karena mereka masih mengakomodir fans-fans era ‘Sounds of a Playground Fading’ keatas, lewat chorus melodius yang cukup groovy, next “Bleeding Out” rada terdengar kayak lagu sisa dari ‘I, The Mask’, karena dibandingkan sebelas lagu lainnya lumayan terdengar kayak nyasar sendiri. Track kelima “Foregone, Pt. 1” menjadi salah satu materi paling agresif yang pernah ditulis IN FLAMES lengkap pake blast beat segala, growl Anders Friden pun lebih garang dari biasanya, lagu berikutnya “Foregone, Pt. 2” justru kebalikannya alias melankolis, tapi dibandingkan lagu-lagu slow yang pernah ditulis IN FLAMES, “Foregone, Pt. 2” dan juga trek berikutnya, “Pure Light of Mind”, termasuk paling mendingan, karena aransemennya gak cheesy dan performa Anders sudah jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya, malah “Pure Light of Mind” saya rasa pantas lah kalau dibilang sebagai lagu power ballad terbaik IN FLAMES, karena tarikan vokalnya dapet banget.

Cukup disayangkan saja lagu-lagu terbaik “Foregone” ditaroh didepan semua, karena dari The Great Deceiver” sampai “End the Transmission” mayoritas kurang gereget dan tidak memorable, setidaknya ‘I, The Mask’ kemaren punya ditutup dengan dua trek slow rock ngena banget, selain itu gitaris baru Chris Broderick hampir sama sekali gak dikasih jatah buat unjuk gigi, padahal denger aja genjrengan beliau di JAG PANZER, ACT OF DEFIANCE, dan MEGADETH, tapi yang paling parah ya tetep produksinya yang kelewatan bersih dan steril, alhasil nomor-nomor garis keras aja jadi kayak kurang nampol, entah kenapa IN FLAMES sepertinya betah banget ditukangi oleh Howard Benson. Walaupun lima single yang dilepaskan dari “Foregone” menjanjikan semua, album ini belum menjadi rilisan back to the roots seperti yang diharapkan oleh fans-fans lama mereka, memang hal tersebut sah-sah saja apalagi kalo full balik ke sound era ‘The Jester Race’ pasti bakalan mengalienasi para pendengar baru yang baru ngikut 12 tahun terakhir. Lagian kapal udah terlanjur berlayar juga, balik lagi ke pelabuhan ya sama aja buang-buang waktu, apalagi Anders Fridén dan Björn Gelotte udah gak muda lagi, rada sulit membuat rilisan seliar tiga dekade lalu, lebih baik disyukuri aja IN FLAMES masih rilis album baru, karena setidaknya ‘Foregone’ telah menjadi album terbaik IN FLAMES pasca ‘Clayman’. (Peanhead)

8.3 out of 10