fbpx

ALBUM REVIEW: EXHUMATION – ELEVENTH FORMULAE

EXHUMATION ‘Eleventh Formulae’
Pulverized Records. February 28th, 2020
Death metal

Ugh! Akhirnya setelah penantian panjang album ketiga dari grup extreme metal paling angker se-nusantara datang juga setelah setengah dasawarsa menunggu kelanjutan dari album ‘Opus Death’ (2014) yang merupakan salah satu album Death metal lokal terbaik sepanjang masa. Perkenalan saya dengan EXHUMATION sendiri bermula dari ketidak sengajaan saya kala itu menemukan kepingan CD album pertama mereka ‘Hymn to Your God’ (2012) saat tur WICKED SUFFER lagi mampir di Rossi Fatmawati, sudah dari album tersebut saya rasa bibit kebiadaban sudah mulai terlihat, walaupun pada album debut mereka tersebut masih kental corak polish death metal ala VADER dan BEHEMOTH, arah musik EXHUMATION tersebut sudah jauh lebih segar dari kebanyakan musisi death metal Indonesia yang ampe sekarang pun lebih banyak yang hanya puas jadi pengekor JASAD, SUFFOCATION, DEVOURMENT atau NECROPHAGIST. Dua tahun setelah ‘Hymn to Your God’, EXHUMATION yang di komandoi Ghoul dan Bones berhasil mengegerkan sekalian menampar skena death metal dalam negeri dengan ‘Opus Death’ dan penampilan panggungnya yang selalu jadi ritual tersendiri bagi para pengikut loyalnya, jadi ekspektasi saya terhadap album ketiga yang bertajuk ‘Eleventh Formuale’ ini lumayan tinggi tak terbendung lagi ketika isu bahwa EXHUMATION akan segera melancarkan serangan berikutnya mulai berkeliaran.

Seperti nama album-nya EXHUMATION melepaskan sebelas formulasi beracun dengan dosis tinggi, kalau saja ‘Opus Death’ sudah membuat telinga anda bernanah dan berdarah jangan coba sekali main-main dengan ‘Eleventh Formulae’. Komposisi metal kematian tanpa ampun yang mereka pertontonkan pada album sophomore mereka sekarang makin tajam dan bengis, sebagai pembuktian bahwa keberanian mereka untuk mengibarkan panji-panji death f—-ing metal bukan sekedar omong kosong belaka, selain itu EXHUMATION tak pernah tersirat untuk jadi revivalist yang cuma memanfaatkan momen belaka tanpa orisinalitas, Ghoul dan Bones turut menyuntikkan agresi brazillian thrash ala SARCÓFAGO, HOLOCAUSTO, VULCANO sampai black metal macam (early) MAYHEM, IMPIETY, SADISTIK EXEKUTION, ABHORER hingga CONQUEROR kedalam kode genetik EXHUMATION, menjadikan aransemen dalam ‘Opus Death’ dan apalagi ‘Eleventh Formulae’ terdengar distingtif diantara ribuan pembawa sabda kematian lainya. ‘Mors Gloria Est’ membuka babak ketiga ini tanpa perlu banyak basa-basi, yang langsung disambar rentetan riff keji. gebukan drum barbar membabi buta mengiringi teriakan pemecah keheningan dari dan tentunya penampakan Ghoul dengan segala guitar solo liarnya dalam ‘Inferno Dwellers’, lagu berikutnya ‘Formulae I: Malediction Bells’ merupakan salah satu dari dua buah trek ambient/instrumental yang berfungsi sebagai intermisi, kalo biasanya lagu-lagu model gini banyak memecah konstentrasi dan menganggu flow album, di sini justru kebalikanya, keduanya justru menambah pekat atmosfir mencekam dari ‘Eleventh Formulae’ sekaligus jadi layaknya oase ditengah kekacauan medan perang sebelum akhirnya dibantai dengan lagu berikutnya.
‘Eleventh Formulae’ sendiri merupakan salah satu album yang baiknya perlu didengarkan secara penuh meluangkan waktu 40 menit untuk duduk manis sambil baca booklet supaya bisa mendalami segala firman kegelapan yang disampaikan, apalagi ‘Eleventh Formulae’ disokong oleh transisi dari lagu ke lagu yang bisa bikin band lain cuma gigit jari , kalau tidak percaya tengok saja trilogi jahat “Ominous Chants’ – ‘Blood Trails’ – ‘Perdition Spells’ yang kemudian di akhiri dengan epilog rada-rada cliffhanger ‘Formulae III: Eleventh Vessel’ (kisi-kisi album nomor empat sepertinya). Devid Salasughi (Watchtower Studio) sekali lagi telah berhasil menangkap kengerian EXHUMATION dalam rekaman. ‘Eleventh Formulae’ bukan hanya perwujudan keberadaan grup ini selama sebelas tahun berkarya di kancah death metal namun sekaligus berhasil melampaui pencapaian EXHUMATION dalam ‘Opus Death’, proses penggarapan selama enam tahun lamanya merupakan bukti etos kerja dan dedikasi para personil untuk menghasilkan karya terbaik mereka sampai saat ini, dengan kemunculan album ketiganya kali ini EXUMATION bukan hanya membuktikan eksistensi nya, tapi juga berhasil berdiri di jajaran elit pembawa bendara extreme metal bersama TEITANBLOOD, NECROS CHRISTOS, DEAD CONGREGATION dan OBLITERATION, jadi jangan banyak pikir panjang segera pesan album ini dari toko langganan terdekat, jangan giliran udah sold out baru dicari, karena saya rasa band dari galaksi manapun bakalan sulit menggeser ‘Eleventh Formulae’ dari puncak album death metal terbaik tahun 2020. (Peanhead)
9.7 out of 10