BABYMETAL ‘Metal Galaxy’
Babymetal Records. October 8th, 2019
J-rock/Alternative metal/Djent/Power metal
Sebelum melepaskan ‘Metal Galaxy’, grup yang di prakasai oleh Kobametal aka Key Kobayashi mendapatkan musibah kematian gitaris ‘Kami Band’ Mikio Fujioka dan keluarnya Yui Mizuno akibat masalah kesehatan, tapi meskipun sempat dilanda dua tragedi tersebut, grup yang awalnya dibentuk Kobametal awalnya sebagai sub-unit dari Sakura Gakuin ini tetap solid disokong vokalis utama Suzuka Nakamoto dan Moa Kikuchi. Sempat banyak menuai kritik khususnya dari para elitist termasuk saya sendiri, yang menganggap BABYMETAL cuma ngejar konten viral dengan lagu gimmick seperti “Gimme Chocolate!!”, “Headbangeeeeerrrrr!!!!!”, dan “Ijime, Dame, Zettai”, BABYMETAL telah membuktikan kalau mereka bukan cuma fad belaka, terbukti selama hampir genap sepuluh tahun umurnya, BABYMETAL telah berhasil menguasai panggung festival besar dunia termasuk Download Festival (padahal sang EO Andy Copping sempat menolak mentah-mentah buat ngebooking), mendapatkan endorsement dari para musisi metal veteran mulai dari JUDAS PRIEST hingga CARCASS, dan album kedua mereka ‘Metal Resistance’ punya killer tracks macam “Road of Resistance”, “Syncopation”, “Tales of The Destinies” dan “The One”.
‘Metal Galaxy’ yang menjadi konsep album ketiga dari BABYMETAL mulai memperlihatkan kematangan departemen penulisan lagu dari grup ini, pertama memang karena Su-Metal dan Moa-Metal sudah bukan remaja lagi, dan walau masih memasukan beberapa lagu yang rada gimmicky, Kobametal dengan sederet songwriter dan produsernya terdengar lebih fokus dalam ‘Metal Galaxy’. ‘Metal Galaxy’ sendiri sebenarnya merupakan concept album dengan tema ‘Unity’, meminjam elemen musik dari negara-negara yang pernah disinggahi BABYMETAL dalam rangka tur internasional-nya sebagai bentuk persatuan, mulai dari lagu kolaborasi bersama gitaris virtuoso Tak Matsumoto B’Z dalam “Da Da Dance”, lagu j-pop ala TM REVOLUTION meets PERIPHERY, duet bersama pentolan SABATON, Joakim Brodén “Oh! Majinai” yang kental nuansa Viking/Folk metal ala FINNTROLL, TURISAS sampai ALESTORM, “Night Night Burn!” yang menyelipkan irama latin dan petikan flamenco, dan “Shanti Shanti Shanti” yang meminjam nada dan melodi dari musik india. ‘Metal Galaxy’ jelas merupakan album yang sangat variatif meski masih dalam konteks ruang lingkup j-pop/djent/alternative metal/power metal.
Kalau disuruh pilih antara Side A yang punya lagu-lagu beragam dan punya salah satu lagu favorit saya dari album ini yaitu “Brand New Day” (featuring Tim Henson dan Scott LePage dari POLYPHIA) dan “Elevator Girl” (yang entah kenapa jadi bikin inget KISHIDA KYOUDAN AND THE AKEBOSHI ROCKETS dengan nuansa upbeat-nya), saya sendiri lebih prefer Side B album ini yang merupakan disc kedua di versi Jepang. Dibuka dengan intro rada kepanjangan “In the Name Of” yang punya groove ala SEPULTURA era ‘Roots’, yg langsung dilanjutkan dengan “Distortion” (kolaborasi bersama Alissa White-Gluz) dan lagu paling catchy album ini “Kagerou” dengan riff ala nu metal era 2000’an-nya. Kemudian ada “Pa Pa Ya!!” least favourite track dalam album ini versi saya. ‘Metal Galaxy’ ditutup dengan ‘trilogy of lights’ yang berisikan tiga lagu terbaik album ini, “Starlight” lagu djent yang merupakan tribute bagi Mikio Fujioka dan Yuimetal kalau dibaca dari liriknya, lalu dilanjutkan dengan power ballad “Shine” dan terakhir ditutup dengan “Arkadia” sebuah lagu power metal epik ala DRAGONFORCE dan TWILLIGHT FORCE yang pas banget menutup album layaknya musik pengiring menghadapi final boss. ‘Metal Galaxy’ untuk fans die hard BABYMETAL mungkin bakal sedikit bikin kecewa mengingat sisi instrumenal album ini tak se-heavy dulu ditambah porsi backing vocal yang makin ditaruh belakang. Tapi saya rasa sebagai album transisional ‘Metal Galaxy’ sudah lumayan oke apalagi untuk mereka yg lebih suka materi yang lebih fokus namun masih memberikan ruang untuk eksplorasi. (Peanhead)
7.0 out of 10