fbpx

ALBUM REVIEW: ABYSMAL DAWN – PHYLOGENESIS

ABYSMAL DAWN ‘Phylogenesis’

Season of Mist, April 17th, 2020

Death metal

Setelah lumayan lama tak kedengaran gaung nya unit death metal asal Los Angeles, California, ABYSMAL DAWN akhirnya bangkit dari masa hiatus mereka dengan album paling baru ‘Phylogenesis’, yang kali ini dilepas via Season of Mist, kurang lebih enam tahun setelah memuntahkan ‘Obsolescence’, jarak rilis antar album paling lama bagi ABYSMAL DAWN. Formasi personil grup ini juga kembali lagi mengalami perombakan signifikan, karena 2/4 member yang merekam album terakhir mereka sebelum vakum telah di copot, James Coppolino (drum) berserta  Vito Petroni (guitar) masuk kedalam formasi tetap untuk membantu bassist Eliseo Garcia dan empunya band sekaligus satu-satu nya musisi konstan di kwartet ini, Charles Elliott. Meskipun sudah setengah dekade puasa menghasilkan materi baru, ABYSMAL DAWN belum kehilangan taji nya sama-sekali, komposisi death metal yang mencoba memadukan berbagai style aliran tersebut mulai dari brutal death metal, technical death metal, hingga old school death metal tetap menjadi resep andalan dari Charles Elliott cs, memang banyak yang menganggap bahwa evolusi dari album ke album mereka agak stagnant, namun ABYSMAL DAWN sepertinya lebih memilih merancang lagu-lagu yang memang untuk dibawakan secara live daripada sibuk eksperimentasi terlalu jauh yang justru bakalan sulit di terapkan di atas panggung.

Hal pertama yang langsung menarik perhatian dari ‘Phylogenesis’ adalah cover art karya Pär Olofsson, karena semakin kesini detail nya makin gila. ABYSMAL DAWN juga tak terlalu banyak basa-basi dalam memulai album ini, karena setelah excerpt singkat “Are we not gods, but for the wisdom?”, trek pertama “Mundane Existence” langsung bablas begitu saja, tak kehilangan momentum walau sempat vakum cukup lama, begitu pula dengan ‘The Path of Totalitarian’ sebuah lagu death metal solid dimana ABYSMAL DAWN berhasil menemukan titik equilibrium antara sisi technical dengan pendekatan death metal sekolah lama yang lebih mengandalkan hooks dibandingkan pamer skill layaknya mayoritas pengusung technical death metal. ABYSMAL DAWN dengan luwes memasukan berbagai pengaruh mulai dari CANNIBAL CORPSE, SUFFOCATION, DEATH, sampai DECAPITATED. ‘Phylogenesis’ juga merupakan album ABYSMAL DAWN paling groovy yang pernah mereka lepaskan sejauh ini, sebuah approach yang sudah mulai keliatan dari ‘Obsolescence’, hal tersebut terdengar jelas dalam lagu-lagu seperti “Hedonistic”, “Coerced Evolution”, “Soul-Sick Nation”, dan “A Speck in the Fabric of Eternity” yang punya groove renyah gak kalah dengan band-band groove metal macam LAMB OF GOD atau BYZANTINE, karena dijamin bisa langsung menghipnotis pendengar supaya langsung ngangguk-ngangguk.

Meskipun Charles Elliott tak mau banyak memodifikasi winning formula ABYSMAL DAWN (temanya pun masih melanjutkan cerita horror sci-fi dari ‘Obsolescence’), ‘Phylogenesis’ punya keuntungan digarap dalam waktu yang lebih lama, karena mayoritas materi sudah selesai pada akhir tahun 2017, ketika ABYSMAL DAWN sudah mulai jarang mampir dari panggung ke panggung, tentunya waktu tersebut sepertinya telah digunakan sebaik mungkin untuk menggodok lebih jauh, kemudian memutuskan bagian mana yang bisa dipertahankan lalu bagian mana yang bisa di cut. Menjadi kan ‘Phylogenesis’ sebuah full-length sangat padat tanpa filler sama-sekali. Sebagai bos studio punya sendiri (Tastemaker Audio), Charles Elliott kali ini juga mengambil alih proses mixing ‘Phylogenesis’, dan sepertinya ia menanggapi serius kritisi dari album sebelumnya yang banyak di bilang terlalu bersih/clean untuk sebuah album death metal, jadi untuk album ini di mix berbeda karena terdengar lebih raw dan brutal, namun sayangnya drum di posisi kan terlalu depan, rada mengubur instrumen lainya khsususnya gitar yang rada kehilangan raunganya. Diluar masalah produksi tersebut ‘Phylogenesis’ tak terlalu banya poin negatif, mungkin bagi mereka yang mencari inovasi bakalan gak menemukan satu hal pun disini, tapi bagi mereka yang mencari album death metal berkualitas tahun ini look no further, karena ‘Phylogenesis’ dijamin gurih dan bakalan memanjakan telinga anda. (Peanhead)

8.0 out of 10